News !

Rabu, 16 Mei 2012

LONG DISTANCES LOVE, BUT…

Oleh : Lisya Muhammad Nur



Cinta jarak jauh, tapi …

Ini menceritakan dua insan yang sedang bercinta. Walaupun jarak yang memisahkan keduanya sangatlah jauh. Sebut saja Ryan dan Nisa.

Siang itu. Disaat matahari mulai beranjak dari tidurnya, baru semperempat dari perjalanannya. Dimana orang sekolahan sedang istirahat. HP Ryan berbunyi, “satu pesan diterima.” begitu tulisan tiba-tiba mengapung ketika dilihat dari luar kaca HP- nya Ryan. Dibukalah pesan tersebut, ternyata dari Nisa’. Perkenalan mereka bukan tanpa sebab, semua berawal dari teman Nisa’. sebut saja Andi. Si Andi lah yang telah memperkenalkan kedua insan tersebut. Mulailah kisah mereka dari pesan tadi ,yang berbunyi “Ryan, bisa telpon aku hari ini gak???lagi bete nih, sebentar aja.” Tak disangka si Ryan seperti sudah kena guna gunanya Nisa’ dengan sigap tanpa ba – bi – bu langsung menelpon Nisa’.bercakap – cakaplah mereka, bersenda gurau. Tak terasa sudah satu jam mereka ber bincang ngalor – ngidul. Nisa’ yang dari awal telpon bete, sekarang sudah bisa melupakan masalahnya.


Kehadiran Ryan didalam kehidupannya Nisa’. Membuat Nisa’ nyaman dan tercipta secercah harapan. Tak dinyana Nisa’ diam – diam sudah menyimpan perasaan suka kepada Ryan dari awal – awal kisah mereka, yaitu pertama mereka telpon – menelpon. Tapi si Nisa’ baru bisa mengungkapkan perasaanya setelah tiga bulan dari perkenalan mereka.

Hampir tiap menit, atau bahkan tiap detik mereka SMS-an terus. “ Nisa’, gi ngaps??dah mkan yum…” dengan SMS nya yang bergaya orang muda ini Ryan menulis, kemudian disend ke nomornya Nisa’.cling secepat kilat.tak perlu lama menunggu , “Q agy nntn TV, n Q dah MkaN kQ.KmU nDrY dAh YumP??n Gi NgAps…” Nisa’ membalas SMSnya Ryan. “Q dAh Mam Kq, ni Agy MaEn diRumaH tEmnd.Hha…”. begitulah gaya mereka SMSan, yang hampr berujung di tingkatan yang tinggi. Pacaran .

Siang itu Ryan menelpon si Nisa’. Ternyata Ryan juga sudah tumbuh rasa terhadap si Nisa’. Ya…walaupun mereka belum pernah ketemu sih. “Nisa’ kamu mau gak jadi pacarku???”, Ryan nyletuk. “wah gimana ya…, tapi pacaran jarak jauh itu menyiksa perasaan kita e…” Nisa’ menjawab.

Walaupun kemarin begitu, tapi tetap saja Ryan menelpon Nisa’. Hampir tiap hari malahan. Pernah Nisa’ berkata kalau dia cemburu kalau sehari tidak ditelpon oleh Ryan. Dah rutin telpon perhari. Sehingga sehari tidak telpon saja ada rasa gimana gitu…katanya. Hal inilah yang membuat Ryan tanda tanya, “kenapa sampai begitunya si Nisa’ kepadaku,dikala aku tidak menelponnya. padahal pacaran saja tidak, cuman temen.” ungkapnya dalam hati.

Setelah tiga bulan mereka mereka lalui dengan telpon- menelpon atau sesering kali SMSan. Sekarang gantian Nisa’ yang menelpon. Untuk mengungkit kembali sewaktu Ryan menembaknya minggu kemarin.

“Ryan, gimana yang minggu kemarin???.”

“apaan???” Dengan gaya sok tidak tahu, padahal sudah ngerti apa yang dimaksud oleh Nisa’.

“ itu…tu…,masa’ kamu gak paham sih???”

“ ooo…terserah Nisa’ saja. Kemarin katanya tersiksa???”

“ setelah kupikir – pikir ,gak apa – apalah.”

“terus gimana???.”

“ ya…gimana yah, aku gak bisa…gak bisa.”

“ gak bisa??? Gimana sih maksudnya, ayo dong…jangan buat aku penasaran.”

“ gak bisa menolak ,karena Nisa’ sayang Ryan. Sejak pertama kali telpon malahan. Ryan orang nya perhatian sih.” sambil terkekeh – kekeh.

“beneran nih???.”

“ ya benerlah!!!masa’ boong.”

“ wah, makasih banget ya dah nrima aku…”

Siang berganti malam, malam berganti pagi. Trus seperti itu. Begitu pula dengan hubungan mereka berdua yang makin akrab walaupun hanya lewat telpon. Dan saling mencintai walau mereka belum pernah ketemu sekalipun.

0 komentar:

Posting Komentar