KEMANA HARUS PERGI?

Oleh : Ilyasa’

Matahari tampaknya melambaikan tangannya kepada alam, seolah – olah mengucapkan selamat tinggal temanku yang semoga esok kita akan berjumpa lagi. Dan dengan muka yang sangat merah terbaur dengan mega dan pucuk dedaunan yang tetap setia menanti, sang fitri pun berlari ke ufuk barat.

Ada seseorang yang bernama Andi berumur tujuh belas tahun, wajahnya yang putih ,pakaiannya yang keren membalut tubuhnya. Andi menyaksikan sang fitri metanya seolah – olah memutar kembali masa lalunya di SO bersama temannya, tapi kini di ahidup seorang diri yang tak yahu silam. Masalah belajar membuat dia menjadi pusing., bahkan nyawa pun rela untuk dijadikan tumbalnya. Masalah sekolah an membuat temannya menjadi tersiksa , bahkan nyawa pun rela untuk dijadikan tumbalnya. Namun mereka tidak menyadari kalau mereka menjadi tersiksa disekolahannya.

Puncak-puncaknya pada tanggal 17 januari 2004, terjadi kerusuhan besar-besaran, mereka tidak segan-segan untuk menganiaya temannya yang berbeda dengannya. Sungguh hari ituadalah hari yang sangat disetiap guru-guru ,anis tangis telah melengkapi semuanya.

Anis adalah teman dari sekian banyak teman yang dibantai. Dia berdiri memandang mmimayat temannya, dia tak mampu untuk mengeluarkan air matanya. Dia tak percaya dengan apa yang telah dia lihat dan seolah- olah itu hanya mimpi buruk. Akan tetapi dia sadar kalau ini bukanlah mimpi.

Mata Anis terbelalak ketika ketika melihat mayat temannya yang tergeletak ditanah dengan luka tusukan diperutnya .

Anis termenung , terpaku mulutnya , bungkam seribu kata. Dia mencoba untuk tidak menangis, namun air matanya tak dapat terbendung lagi , tetes demi tetes air matanya telah membasahi pipinya , dia terus memandangi mayat temannya , dimulai mulutnya lalu berkata ,”teman….siapa yan telah tega membunuh temanku??”. Anis menangis terisak- isak dan seolah – olah matanya api dendam pada orang yang telah membantai seluruh temanku.